MARILAH BERKREASI

MARILAH BERKREASI

Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 November 2014

PENGORGANISASIAN

Adalah merupakan fungsi dari manajemen, yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.

Fungsi Pengorganisasian
1. Mengatur orang - orang
2. Mengatur kegiatan dalam perusahaan
3. Mengadakan pembagian kerja. ( uraian tugas )
4. Menempatkan orang – orang dalam departemen
5. Menetapkan batasan – batasan wewenang

Hubungan Pengorganisasian dengan Organisasi
Adalah hasil dari pengorganisasian adalah organisasi yang merupakan sebagai alat, tempat / wadah manajer untuk melakukan kegiatan – kegiatan dalam mencapai tujuan bersama. Lalu organisasi sendiri adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa Konsep Pengorganisasian Menurut Tokoh-Tokoh
1.GR.TERRY
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas –tugas tertentu dalam kondisi likungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

2.KOONTZ & DONNELL
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk tujuan – tujuan perusahaan, pengelompokan kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya.

3.SP HASIBUAN
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam – macam aktifitas yang diperelukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang – orang pada setiap aktifitas, menyediakan alat – alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas tersebut.


 Unsur-Unsur Pengorganisasian
1. Sebagai wadah / tempat untuk bekerjasama.
2. Proses kerjasamauntuk mencapai tujuan.
3. Tugas dan kedudukan masing – masing sangat jelas.
4. adanya tujuan tertentu.

Proses Pengorganisasian
1. Penentuan sasaran yang ingin dicapai.
2. penentuan jenis kegiatan – kegiatan.
3. Pengelompokan kegiatan – kegiatan.
4. Pendelegasian wewenang.
5. Menentukan jumlah personal pada setiap departemen.
6. Uraian tugas ( job discreption )
7. Menentukan tipe organisasi ( garis, fungsional )
8. Membuat bagan organisasi.

Manfaat Pengorganisasian
Adalah untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab dengan jelas, hubungan / koordinasi antar departemen, wewenang, jumlah personal yang diperlukan, kualifikasi personal dll.

Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengorganisasian :

Pengorganisasian sendiri merupakan suatu proses yang harusdilakukan terus menerus secara berkesinambungan, untuk itu perludiperhatikan beberapa faktor di bawah ini:
a) Struktur organisasi harus merefleksikan tujuan-tujuan danrancangan sebab aktivitas-aktivitas organisasi justru bersumberdari kedua aspek tersebut
b) Struktur juga hendaknya memberikan gambaran garis kekuasaanpara manajer organisasi. Hal ini bergantung pada tipe dan jenisorganisasi
c) Struktur organsasi harus merefleksikan lingkungannya baik yangmenyangkut ekonomi, teknologi, politik, sosial maupun etiksehingga tidak akan bertentangan dengan kesemua faktor tersebut.Selain itu, struktur organisasi juga harus dapat membantukelompok/individu mencapai tujuan secara efisien di dalam situasimendatang yang berubah-ubah.d) Organisasi harus diisi dengan tenaga manusia. Tanpa adanyamanusia yang dapat melaksanakan segala fungsi keorganisasianmustahil organisasi tersebut dapat berjalan. Karena kunci pokok dari organisasi adalah sumber daya manusia yang handal danmemiliki kemampuan sesuai dengan bidangnya

Daftar Pustaka
http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html?m=1
http://repastrepost.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dalam-manajemen.html?m=1
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2013/01/teori-pengorganisasian-dalam-fungsi.

Selasa, 28 Oktober 2014

PENULIS       : WENDI AMSURI NASUTION
TANGGAL    : 2 JUNI 2013
JUDUL           :PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP       KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KARYA DELI STELINDO            MEDAN
JURNAL        : MANAJEMEN BISNIS
VOL                : VOLUME 20

ABSTRAK

Karya Deli Stelindo Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri stainles steel, baja dan fiber. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya perusahaan senantiasa mengharapkan tingkat kepuasan kerja karyawan yang maksimal agar dapat bekerja dengan optimal. Masalah yang ada di perusahaan adalah kompensasi yang diberikan belum memenuhi harapan mereka misalnya gaji karyawan belum cukup memenuhi kebutuhannya, perusahaan jarang memberikan bonus kepada karyawan yang berprestasi, tunjangan kesehatan sulit diperoleh karyawan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan korelasi product moment, regresi berganda dan uji F dan uji t. Hasil uji F dan uji t menunjukan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

LATAR BELAKANG

Bagi organisasi / perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
Menurut Nawawi (2009:315) mengatakan : “Kompensasi bagi organisasi/perusahaan berarti penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja”.
Mathis dan Jackson (2002:119) menyatakan “ ada dua bentuk kompensasi karyawan, yaitu bentuk financial yang merupakan upah dan gaji, bentuk kompensasi yang non financial yang merupakan tunjangan karyawan”.
Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang melaksanakan kegiatankegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan pribadi anggota organisasi dan tujuan global organisasi.
Handoko (2008:193) mengatakan : “Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka”.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian telah dilakukan.Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Karya Deli Stelindo Medan di Jl. K.L.Yos Sudarso no.3 Blok B km.10.5 Mabar, Sumatera Utara, Indonesia. Waktu penelitian ini direncanakan dari bulan Februari 2013 sampai dengan Agustus 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif setelah memenuhi asumsi klasik menyangkut normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas,dan analisis regresi berganda .Penarikan kesimpulan atas hipotesis dilakukan dengan cara uji t dan uji f pada level signifikan 5%. Keseluhan tabulasi dan pengelolaan data menggunakan software SPSS versi 18.

HASIL

        Dari hasil pengujian, koefisien korelasi didapat besar R sebesar 0,609. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel kompensasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Karya Deli Stelindo Medan sebesar 60.9%. Sedangkan sisanya sebesar 39.1% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji regresi berganda menunjukan variabel kompensasi dan lingkungan kerja menunjukan hubungan yang positif (searah).  Variabel kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 0,544 dan lingkungan kerja mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 0,426 berarti faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah kompensasi.

SARAN 

1.      Perusahaan diharapkan dalam pemberian kompensasi benar-benar dilakukan secara adil dan layak, dengan demikian diharapkan akan menciptakan kepuasan kerja yang tinggi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
2.      Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang tinggi, maka lingkungan kerja di perusahaan harus lebih diperhatikan agar lebih nyaman lagi sehingga karyawan merasa puas dalam bekerja.

3.       Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan,diharapkan agar perusahaan dapat menyediakan perlengkapan kerja dengan teknologi yang lebih modern.

Rabu, 08 Oktober 2014

Bisnis Perencanaan



Soto betawi bang kumis

          Kali ini saya ingin membahas rancangan bisnis rumahan saya yaitu soto betawi yang di kembangkan oleh keluarga saya, di karnakan mayoritas dekat rumah saya chinese, saya dan kluarga ingin membudayakan khas betawi  oleh sebab itu saya membuka bisnis makanan betawi tersebut.

Saya membuka bisnis ini ingin memperdalam ilmu masakan budaya betawi  dan mengenalkannya ke budaya chinese.  Saya dan kluarga  membuka usaha di rumah berbentuk ruko, karna di rumah saya ada ruko yang tidak terpakai, dari pada saya biarkan mending saya buka untuk usaha rumahan ini. Saya dan kluarga  pertama – tama membuka soto betawi di  1 tempat, Saya membuka soto betawi sekitar jam 10 sampai jam 9 malam waktu setempat pada setiap hari. Saya dan kluarga ingin sekali prospek kedepannyain memakai karyawan 2 orang saja dikarnakan tempat yang sangat minim, dan untuk melayani pelanggan.

 Sebelum Saya merecruit dan membuka iklan di koran dan internet, Yang menurut saya cocock kerja dengan saya, adalah sama kriteria dengan saya, imgin menimbulkan kembali budaya betawi. Lagi – lagi prospek kedepan ingin maju dan  membuka cabang di mana” dan mayoritas mempekerjakan orang betawi. Saya menamakan soto betawi bang kumis, karna  bapak saya berkumis lebat, saya dan kluarga  baru mempunya dana untuk mendirikan atau membuat soto betawi ini,  dan inspirasi untuk membuka usaha ini. Dengan usaha ini saya  ingin di kerjakan atau di proses  dengan teknik tradisional dan usaha ini bersifat menggunakan modal karna membeli bahan2 pokok untuk membuat soto betawi bang kumis.

Trimakasih...


Senin, 29 September 2014

ANALISIS PRUSAHAAN





PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)  didirikan pada Tanggal 24 Agustus 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang mulai mengudara secaraterrestrial di DKI Jakarta. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia ditambah pula RCTI tergabung dengan MNC Group yang membawahi juga MNC TV dan Global TV. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTIdisaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, ataukira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI, ejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalamsatu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasamenjadi market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % sepertidilaporkan oleh  AGB Nielsen Media Research.

Visi, Misi Prusahaan :

Visi Perusahaan

Media Utama Hiburan dan Informasi Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang“pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu.Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan
karena melibatkan aspek kualitas,integritas dan dedikasi. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:

  1.  RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi. 
  2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atassajian program-programnya. 
  3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis,masyarakat, dan penyelenggara Negara).

Misi Prusahaan

Bersama Menyediakan Layanan Prima “ Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan
semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruhkomponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi,terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi
mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “stakeholder“.



 TIGA PILAR UTAMA. 

  1.   Keutamaan Dalam Kebersamaan.
  2.  Bersatu Padu.
  3.  Oke



Analisi ini terbagi atas 4 bagian yaitu :

  1.  Strength:

Kekuatan RCTI antara lain terdapat pada : pengalaman mengelola bisnis pertelevisian swasta pertama di Indnesia, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi dan peralatan yang mutakhir, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik, terutama program acara yang berkualitas, sepeti : Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality Show, Program, Anak, Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game Show, Olahraga, Sitko dll. Menjadi media informasi dan entertaiment yang banyak diminati oleh seluruh orang di indonesia.

 2. Weakness:
 


Terlalu banyaknya sinetron yang kelemahan RCTI antara lain terdapat pada kurangnya program yang ringan tapi tetap menghibur dan mendidik. Hal ini dapat dilihat karena ditampilkan di RCTI dan hanya di siarkan di wilayah sekitar indonesia saja.

3. Oppurtunities:
 


Menarik berbagai perusahaan untuk berkerjasama dalam memasarkan produknya karena kebutuhan informasi dan entertaiment yang banyak diminati semua orang dengan cara mudah. Dapat bergabung dengan perusahan media lain agar dapat berkembangkan menjadi perusahaan media televisi besar. Dapat mengembangkan program tayangan yang lebih unik dibandingan stasiun televisi lainya.

4. Threat:
 
Ancaman bagi RCTI antara lain : masuknya pendatang baru terutama dari tv swasta lokal daerah dan juga krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan tetapi banyaknya yang berkembang telivisi-televis baru dan dapat bersaing dengan televisi yang sudah lama berdiri.

Kesimpulan
Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik beberapa kesimpulan strategi RCTI, yaitu:
  1. Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam industri media inormasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional.
  2. RCTI mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut likuiditasnya.
  3. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup dirasakan oleh RCTI, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan namun mengalami penurunan.
  4. RCTI cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang RCTI seperti yang tertuang dalam SWOT Strategy untuk mewujudkan RCTI sebagai perusahaan yang merupakan " Media Utama Hiburan dan Informasi " dan " Bersama Menyediakan Layanan Prima ".


Refrensi :

Senin, 12 Mei 2014

PENYUSUAIAN DIRI YANG SEHAT

  1. Pengertian penyesuaian diri
Semua manusia tidak dilahirkan dalam keadaan mampu atau tidak mampu menyesuaikan diri. Penilaian benar atau salah seseorang menyesuaikan diri tergantung dari kondisi fisik, mental dan emosional yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Manusia adalah organisme yang aktif ketika meraih tujuan dan beraktivitas yang berkesinambungan, maka disinilah letak penyesuaian diri manusia. Selalu ingin memuaskan keinginan dan kebutuhan jasmaninya. Akan tetapi, penyesuaian diri ini adalah bentuk dari kesehatan mental seseorang.

Penyesuain diri dalam bahsa aslinya dikenal dengan istilah Adjustment atau Personal Adjustment. Schneiders (1984), berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat di tinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :
  • Penyesuaian diri sebagai adaptasi (Adaptation)
Dilihat dari perkembangannya, penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation). Padahal adaptasi pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis. Penyesuaian diri juga diartikan sebagai usaha mempertahankan diri secara fisik (self-maintenance atau survival). Oleh sebab itu, jika penyesuaian diri hanya diartikan sama dengan usaha untuk mempertahankan diri maka hanya selaras dengan keadaan fisik saja bukan penyesuaian dalam arti psikologis.
  • Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (Confornity)
Ada juga penyesuaian diri yang diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas yang mencakup norma-norma. Penyesuaian diri sebagai uasaha konformitas mengisyaratkan bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diridari penyimpangan perilaku baik secara moral, sosial, maupun emosional.
  • Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (Mastery)
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (Mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi. 

           Prinsip-prinsip penting mengenai hakikat penyesuaian diri, yaitu sebagai berikut :

- Setiap Individu memiliki kualitas penyesuaian diri yang berbeda.
·        -  Penyesuaian diri sebagian besar ditentukan oleh kapasitas internal.
·        -  Penyesuaian diri juga ditentukan oleh faktor internal dalam hubungannya dengan lingkunga individu yang bersangkutan.

        2.  Penyesuaian diri yang sehat 

Penyesuaian diri secara sehat adalah cara yang dilakukan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya yang menunjukan keharmonisan dengan lingkungannya. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik (Well Adjusted Person) jika mampu melakukan respon-respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Dikatakan efisien apabila mampu melakukan respon dengan mengeluarkan tenaga dan waktu sehemat mungkin. Dikatakan sehat apabila respon-respon yang dilakukannya dengan hakikat individu, lembaga atau kelompok antar individu, dan hubungan antar individu dan ciptaanNya.

C.      Proses penyesuaian diri

Proses penyesuaian diri menurut Schneiders (1984), melibatkan tiga unsur yang akan mewarnai kualitas proses penyesuaian diri individu yaitu :

1)      Motivasi dan Proses Penyesuaian Diri
Motivasi sama dengan kebutuhan, perasaan, dan emosi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangan dalam organisme.
2)      Sikap terhadap realitas dan Proses Penyesuaian Diri
Secara umum dapat dikatakan sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap realitas sangat diperlukan bagi penyesuaian diri yang sehat.
3)      Pola Dasar Penyesuaian Diri

Dalam proses penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri. Misalnya : seorang anak membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya yang selalu sibuk. dalam situasi tersebut anak akan frustasi dan berusaha menemukan pemecahan yang berguna mengurangi ketegangan antara kebutuhan akan kasih sayang dengan frustasi yang dialami.


                      PENGERTIAN PERTUMBUHAN PERSONAL


       Manusia  merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan : Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.

 PENEKANAN PERTUMBUHAN DIRI

Dari bayi hingga tua kita sebagai manusia normal mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Penyesuaian diri dengan lingkungan nya pun terus berkembang. Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi. Ide ini terkandung dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian yang terus-menerus kearah tujuan kematangan dan prestasi pribadi.

Setiap langkah dalam proses pertumbuhan dari masa bayi sampai masa dewasa harus menjadi kemajuan tertentu kearah kematangan tang lebih besar dalam pikiran, emosi, sikap dan tingkah laku. Pelekatan (fiksasi) pada setiap tingkat perkembangan bertentangan dengan  penyesuaian diri yang kuat, misalnya menggigit kuku, menghisap jempol, ngompol, ledakan amarah, atau membutuhkan sangat banyak kasih sayang dan perhatian. Perkembangan diri disebabkan oleh realisasi kematangan yang terjadi secara tahap demi tahap.

Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat  terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tetapi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan terus-menerus dalam pekerjaan.

Adolph Meyer berpendapat bahwa kapasitas untuk menggunakan masa lampau dan bukan semata-mata menderita karenanya adalah perlu untuk penyesuaian diri bahwa penangan harus dipakai untuk menangani kenyataan sekarang dan kesempatan yang kreatif dapat direalisasikan dengan tinjauan yang sehat ke masa depan. Sikap yang sehat terhadap masa lampau, masa sekarang dan masa depan sangat penting untuuk penyesuaian diri yang sehat.
            

REFRENSI :