MARILAH BERKREASI

MARILAH BERKREASI

Total Tayangan Halaman

Selasa, 20 Januari 2015

Stress dan Konflik dalam Manajement


  •         I.            Stres dalam Manajemen

         Stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seseorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, tekanan, konflik, beban atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu tersebut dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.

  1. Faktor fakor terjadinya stress

  • Faktor Organisasi dapat seseorang berpotensi stress apabila dalam lingkup organisasi atau pergaulannya memberi suatu tekanan.
  • Faktor Lingkungan seseorang dapat memicu stress akibat lingkungan sosialnya memberikan ia tekanan dalam mencapai suau target.
  • Faktor pribadi seseorang yg mempunyai pribadi yg cenderung tertutup memiliki potensi stress yang lbh tinggi dibandingkan dengan orang yg memiliki pribadi terbuka, dalam hal ini pribadi tertutup berpotensi mendapatkan tekanan yang lebih tinggi.

Stres kerja dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan oleh karyawan dimana tuntutan kerja yang terlalu banyak atau hubungan atar karyawan yang kurang maxsimal atau tidak bersahabat dan setiap individu memiliki tingkat stress yang berbeda  dalam mengendalikan stress dikarnakan kemampuan seseorang yang berbeda –beda dalam mengendalikan stress yang di alaminya. Stress di tempat kerja bisa sangat mengurangi kepuasan kerja seseorang dan dapat di ikuti prasaan yang tidak seimbang seperti mudah tersinggung, cemas, marah, bad mood dll.

Jenis – jenis stress
  1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif(bersifat membangun)
  2. Distress, yaitu respot terhadap stress yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak)


  1.       Konflik dalam manajamen

            Konflik adalah merupakan suatu yang tidak dapat di hindari, konflik dapat berpengaruh negatif atupun positif. Datangnya konflik membuat seseorang berbeda pendapat , berbeda tujuan atau membuat tujuan bersama dan masing-masing mepunyai prisip yang berbeda.

Bentuk konflik

  • Konflik destruktif  bisa di sebut juga konflik disfungsonal merupakan menimbulkan kerugian bagi individu atau individu lain. Misalnya dua orang individu tidak bekerjasama akibat permusuhan antara perorangan, atau antara perorangan berbeda persepsi satu sama lain mengakibatkan tidak ada pencapaian tujuan yang sudah di rencanakan dan konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.
  • Konflik konstruktif bisa di sebut juga konflik fungsional yaitu menciptakan kenuntungan bagi klompok yang bekerjasama, berbeda dengan destruktif mengambil langkah dengean kerugian. dimana individu atau kelompok lebih menekankan keinginan yang timbul untuk bekerja keras  untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan perorangan.

Faktor faktor yang menimbulkan konflik.
Terdapat tiga sumber terjadi konflik, di kategorikan yaitu .( komunikasi, struktur, dan variabel pribadi).

  • Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan kesalah - pahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik.
  • Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antar tujuan anggota dengan kelompok dan sistem imbalan.
  • Variabel Pribadi munculnya konflik akibat sistem yang dimiliki tiap-tiap individu, misalnya individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik yang potensial.

Strategi penyelesaian konflik

  • Mengindari yang di maksud mengindari adalah jika ada isu atau masalah yang dapat memicu konflik tidak terlalu penting atau potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan di timbulkan.
  • Mengakomodasi itu bisa Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
  • Kompromi dan negoisasi juga bagus agar individu atau kelompok Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

Sumber :
Sweeney, Paul D. & McFarlin, Dean B. (2002). Organizational Behavior: solution for management. International Edition. McGraw Hill Inc.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar