MARILAH BERKREASI

MARILAH BERKREASI

Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 November 2013

FENOMENA INTERPESONAL DI INTERNET



         Jejaring sosial membantu kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman kita. Tidak hanya teman-teman tetapi juga orang-orang lain yang mempunyai kesamaan pikiran, ide, dan minat dengan kita. Dengan begitu, hubungan kita dengan teman kita dan hubungan kita dengan orang lain yang mempunyai minat yang sama dengan kita akan mengembangkan hubungan antarpribadi secara online.

        Hubungan interpersonal adalah hubungan (yang relatif) jangka panjang antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada emosi, ketertarikan, kesamaan minat, interaksi-interaksi sehari-hari, dan sebagainya. Hubungan interpersonal meliputi keluarga, teman, pacar, pasangan seumur hidup, kenalan, teman kerja, dan lingkungan sekitar seperti tetangga. Hubungan interpersonal dapat diatur mulai dari kesepakatan bersama, adat, sampai hukum.
       Jejaring sosial dapat mempengaruhi hubungan interpersonal manusia dengan berbagai cara. Mulai dari perkenalan sampai dengan pemutusan hubungan. Dalam jejaring sosial seperti Twitter, kita bisa saja berkenalan dengan orang lain, dekat dengan orang itu, dan bisa juga memutuskan hubungan dengan orang lain.
Jaringan pertemanan pun juga terbentuk di Twitter dengan bentuk follow dan unfollow. Follow (mengikuti) berarti kita mengikuti akun Twitter seseorang dan mengikuti linimasanya yang berisi update-update tentang apa yang Ia sedang lakukan. Orang yang seringkali kita follow adalah tentunya teman-teman kita. Sedangkan unfollow (berhenti mengikuti) adalah mengakhiri pertemanan di Twitter dengan sengaja dengan cara berhenti meng- follow orang yang dulunya kita follow. Proses unfollow ini disertai oleh berbagai alasan,yang nantinya akan penulis bahas lebih lanjut.

Dahulu, jika kita menjalin pertemanan dengan orang, kita harus berada di tempat itu juga dan bertatap muka. Yang terjadi sekarang adalah meningkatnya hubungan dengan konteks virtual, dimana kita dapat berinteraksi dengan orang di dunia maya, tanpa batas tempat dan waktu, dan tidak bertatap muka, dan hal ini dapat kita temukan di Twitter

  • Hambatan-hambatan psikologi dalam Interpersonal Online-reaction :


1. 
  1.    Identitas Palsu
Dalam dunia maya kita dapat mempalsukan identitas kita. Karena tidak ada keharusan untuk menaruh identitas asli. Ada juga orang yang sengaja mempalsukan identitasnya untuk suatu tujuan. Contohnya ada beberapa orang yang menjalin hubungan lewat internet kecewa bila melihat pasangannya secara langsung. Pasalnya, pasangan yang mereka idam idamkan selama ini wajahnya tidak sesuai dengan yang ada di foto. Karena sekarang banyak sekali aplikasi untuk mengedit foto. Dari yang biasa saja bisa terlihat lebih putih dan mulus.

  1. 2.  Kurangnya Komitmen
setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.

  1. 3.  Perbedaan Waktu dan Bahasa
Hambatan ini terjadi pada seseorang yang berkomunikasi dengan orang yang berbeda negara. Bila kita ingin berinteraksi dengan mereka kita harus meyesuaikan berapa perbedaan waktunya lalu apakah ini jam tidur atau bukan. Selain itu, banyak dari mereka yang tidak mahir dalam menggunakan bahasa inggris yang terkadang membuat kita tidak mengerti atau salah paham.

  1. 4.  Kurang berlakunya norma dan etika
Kurang Berlaku, sudah tidak jarang bahkan untuk saat ini sudah banyak kita lihat seorang pengguna internet yang terlalu frontal dalam memberikan komentar-komentarnya dijejaring social, saya ambil contoh seperti  disitus yahoo.com. berbagai macam orang berkomentar dengan mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak dikatakan disitu. Jadi sang pengguna ini telah melanggar  norma dan etika yang berlaku.

  Perilaku Negatif yang dapat timbul dari Interpersonal Online-Relation
   
Kebebasan mengakses situs-situ buruk (buruk)

Kemudahan mengakses filem-filem di internet, banyak situs yang di sengaja atau tidak di sengaja terdapat dambar yang menampilkan gambar porno. hal ini seorang anak di bawah umur seharusnya tidak melihat yang seperti itu, dia akan melihatnya secara mudah. itu juga menyababkan
banyak anak di bawah umur atau anak remaja yang melakukan hal negatif dengan lawan jenisnya akibat melihat situs-situs porno dan banyak terjadi hamil di luar nikah.  Perilaku ini yang seharusnya tidak dilakukan dan solusinya adalah sebagai orang tua membimbing dan memberitahu anak-anaknya agar tidak berperilaku negatif dalam mengakses internet terutama untuk tidak mengakses situs-situs yang buruk (situs porno).



·      Perilaku negatif yang menimbulkan sikap SARA

Peilaku ini sering terjadi dalam dunia maya. Pemicunya bisa dari dua orang yang berselisih paham lalu menyinggung tentang SARA (Suku Ras Agama). Singgungan ini bisa dalam bentuk sindiran, ejekan atau perbuatan. Hal ini disebabkan oleh  kurangnya kesadaran para pengguna internet tentang etika dan norma menggunakan internet. Mereka hanya mengikuti amarah mereka saja tanpa berpikir panjang apakah itu dapat menyinggung orang banyak atau tidak.
Contoh perilaku ini adalah perkataan salah satu lawyer FA dalam twitter yang menyinggung Wagub DKI. Dia menyindir Wagub dengan membawa ras dari si Wagub. Dalam hal ini si lawyer tidak berpikir panjang karena setelah kejadian tersebut orang Indonesia yang satu ras dengan si Wagub menuntut lawyer tersebut ke jalur hukum.

·      Cyber Cheating

Bisa dibilang perselingkuhan. ketika seseorang yang secara nyata memiliki pasangan di dunia nyata, mereka bisa memiliki pasangan juga didunia maya. Misalnya , pria beristri memiliki sebuah akun di jejaring sosial, sedangkan istrinya tidak. Tanpa sepengetahuan istrinya, si suami memasang status 'single' di akun jejaring sosialnya itu. Sehingga secara tidak langsung, pria beristri ini berkesempatan untuk memiliki gadis single lainnya.

·      Cyber Flirting

Membuat rayuan dalam dunia maya. Cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar