PROSOSIAL
Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku
yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi
pelakunya. Perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan
atau direncanakan untuk menolong, tanpa memperhatikan motif penolongnya.
Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala
bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain,
tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Beberapa jenis perilaku prososial
tidak merupakan tindakan altruistik(tindakan sukarela yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa
mengharapkan imbalan apa pun).
DAMPAK NEGATIF DALAM INTERNET
1. Antisosial
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet,
bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku
seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup
berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin
luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat
sekitar.
2. Pornografi
anggapan yang menyebutkan bahwa
internet identik dengan pornografi, itu tidak salah. Dengan kekuatan untuk
berikan informasi yang dimiliki internet, pornografi merajalela. Untuk mengantisipasi
semua itu, ‘browser’ produsen merampungkan program mereka dengan kekuatan untuk
memilih type home page yang bisa ditemukan photo secara online. di pornografi
serta kekerasan dapat menyebabkan dorongan pada seseorang untuk lakukan tindak
pidana.
3. Gambling
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya
internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian
di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan
sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat
yang sangat jauh.
4. Deindividuasi
Deindividuasi adalah keadaan hilangnya
kesadaran akan diri sendiri ( self
awareness ) dan pengertian evaluatif terhadap diri sendiri (evaluation apprehension) dalam situasi
kelompok yang memungkinkan anominitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian
dari individu.
Deindividuasi dapat mengarahkan individu kepada keleluasaan dalam
melakukan agresi sehingga agresi yang
dilakukan bisa lebih intens. Hal itu didukung penelitian penjara tiruan oleh
Zimbardo dan kolega-koleganya. Deindividuasi mengurangi peran identitas diri
atau personalitas individu pelaku ataupun korbannya. Pada kondisi normal, identitas diri berfungsi
mambatasi intensitas agresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar